SEJARAH
SINGKAT BASIS DATA
Basis data
modern muncul pada tahun 1960-an.Sebagian besar penelitian dipusatkan di
sekitar automasi kantor (office automation),khususnya mengotomatiskan
penyimpanan data dan tugas pengindeksan yang sebelumnya memerlukan banyak
tenaga kerja secara manual.Kekuatan komputing dan penyimpanan telah menjadi
sangat murah sehingga memanfaatkan komputer untuk mengindeks data dan menyimpan
adalah sebuah solusi yang bisa dijalankan.Pelopor di bidang basis data adalah
Charles W.Bachman yang menerima Turing Award pada tahun 1973 karena telah
mempelopori pekerjaan dalam teknologi basis data.
Pada
tahun 1970,peneliti IBM yang bernama Ted Codd menerbitkan artikelnya yang
pertama untuk basis data relasional (relational database).Walaupun IBM adalah
pemimpin di dalm riset basis data,Honeywell Information System,Inc.melepaskan
sebuah produk komersial seperti pada tahun 1976 berdasrkan prinsip
yang sama sepertiistem informasi pada sistem informasi IBM.Namun,produk itu
telah dirancang dan diterapkan secara terpisah dari pekerjaan IBM.Pada awal
tahun 1980-an,sistem basis data yang pertama dibangun dengan standar SQL yang
muncul dari perusahaan seperti Oracele 2,dan yang terakhir SQL/DS dari
IBM,maupun host sistem lain dari perusahaan-perusahaan lainnya.
Pengertian
Basis Data, Operasi Dasar, Komponen, Tujuan, Manfaat, Jenis – Jenis Pemakain
dan Tahapan Desain Basis Data
Pengertian Sistem
Basis Data
Kumpulan data dalam
bentuk file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan tersimpan pada media
penyimpanan elektronis, untuk kemudahan dalam pengaturan, pemilahan,
pengelompokan dan pengorganisasian data sesuai tujuan.
Operasi Dasar
Basis data
Dengan basis
data seseorang bisa menyimpan sebuah informasi, seperti data mahasiswa,
kepegawaian atau produk ke dalam media penyimpanan elektronis misalnya cakram
magnetis (disk) melalui perangkat komputer, Untuk kemudian data tersebut dapat
kita gunakan sesuai keperluan.
Database
memiliki 8 operasi dasar diantaranya adalah
- Create database
- Drop database
- create table
- Drop table
- Insert
- Read
- Update
- Delete
Komponen Sistem
Basis Data
1.
Perangkat keras (hardware)
Sistem basis
data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media
penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari
beberapa file / table yang saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut
dikelola oleh DBMS (database management system) dan database tersebut dapat
dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai) yang dapat melakukan manipulasi pada
database.
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data
adalah sebagai berikut:
- Komputer (satu untuk stand alone atau llebih dari satu untuk
komputer jaringan)
- Memori sekunder yang on-line (hardisk).
- Memori sekunder yang offline (tape) untuk keperluan backup
data
- Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
2.
Sistem operasi (operating system)
Sistem
Operasi Merupakan program yang mengaktifkan/ memungsikan sistem komputer,
mengendalikan seluruh sistem daya dalam komputer dan melakukan operasioperasi
dasar dalam computer (operasi input/output), pengelolaan file, dan lain
sebagainya. Program pengelola basis data (DBMS) akan aktif (running) jika
sistem operasi yang dikehendakinya telah aktif.
3.
Basis data (database)
Sebuah sistem
basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki
sejumlah objek basis data (seperti file/table, store procedure, indeks, dan
lainya). Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung /
menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek- objeknya
secara detail).
4.
Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS)
Sistem
(aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan basis data
secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangani
oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik. Perangkat inilah
disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan,
diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga menerapkan mekanisme
pengamanan data (security), pemakaian data secara bersama (sharing data),
pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya.
5.
Pemakai (user)
Ada beberapa
jenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka
berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah:
·
Programmer
Programmer
adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data Aplikasi melalui DML (data
manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).
·
User Mahir (Casual Users)
User Mahir
(Casual Users) adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query
yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
·
User Umum
User Umum
adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan
satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya.
·
User Khusus
User Khusus
adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk
keperluan khusus.
6.
Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)
Aplikasi AI,
Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainnyal, yang bisa saja mengakses basis
data dengan / tanpa DBMS. Aplikasi (perangkat lunak) lain Aplikasi lain ini
bersifat optional, ada tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita
gunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara
bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi end user) dapat disediakan
program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data.
Tujuan Basis Data
Berikut ini
terdapat beberapa tujuan basis data, terdiri atas:
1.
Kecepatan dan Kemudahan (speed)
yakni agar
pengguna basis data bisa:
- menyimpan data
- melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
- menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah
dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
2.
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis
data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik
dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara
kelompok data yang saling berhubungan. Agar data sesuai dengan aturan dan
batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi
antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data,
domain data, keunikan data dsb.
3.
Ketersediaan (Availability)
Agar data
bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi
jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan
/ kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
4.
Kelengkapan (Completeness)
Agar data
yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun
terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris- baris data ataupun melakukan
perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada tabel
atau menambah tabel baru.
5.
Keamanan (Security)
Agar data
yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna
yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password)
serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa
dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
6.
Kebersamaan (Sharability)
Agar data
yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai),
dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data
(karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu
yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai
yang saling menunggu untuk menggunakan data).
Manfaat Basis Data
Berikut ini
terdapat beberapa tujuan basis data, terdiri atas:
·
Kecepatan dan Kemudahan
Database
memiliki kemampuan untuk memilih data sehingga menjadi kelompok diurutkan
dengan cepat. Inilah yang ahirnya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan
dengan cepat pula. seberapa cepat diolah oleh database juga tergantung pada
desain database.
·
Dapat Digunakan Bersama
Database
dapat digunakan oleh siapa saja dalam sebuah perusahaan. Misalnya dalam database
siswa perguruan tinggi diperlukan oleh beberapa bagian, seperti admin,
keuangan, bagian akademik. Semua bidang ini memerlukan database mahasiswa,
tetapi tidak perlu setiap bagian dibuat database itu sendiri, cukup dari
database mahasiswa disimpan pada server pusat. Kemudian aplikasi masing-masing
bagian dapat dihubungkan ke database siswa.
·
Kontrol data terpusat
Terkait
dengan menunjuk ke dua, meskipun pada sebuah perusahaan memiliki banyak bagian
atau divisi tapi database yang diperlukan tetap menjadi salah satu saja. Ini
memfasilitasi data kontrol seperti ketika Anda ingin memperbarui data siswa,
maka kita perlu memperbarui semua data dalam setiap bagian atau divisi, tapi
cukup dalam satu database yang ada di server pusat.
·
Perangkat hemat biaya
Dengan
memiliki database terpusat maka dalam setiap divisi tidak memerlukan perangkat
untuk menyimpan database karena database hanya diperlukan satu yang disimpan di
server pusat, ini akan memotong biaya pembelian perangkat.
·
Keamanan Data
Hampir semua
sekarang memiliki aplikasi manajemen database fasilitas manajemen pengguna.
Manajemen pengguna ini mampu menciptakan hak akses yang berbeda tergantung
disesuaikan dengan kepentingan dan posisi pengguna. selain itu data yang
disimpan dalam database diperlukan password untuk mengaksesnya.
·
Memfasilitasi pembuatan Aplikasi baru
Pada titik
ini database dirancang dengan sangat baik, sehingga perusahaan membutuhkan
aplikasi baru tidak perlu membuat database baru juga, atau tidak perlu mengubah
struktur database yang sudah ada. Sehingga pengembang aplikasi atau programmer
Si hanya cukup untuk membuat atau antarmuka aplikasi regulasi saja. Dengan
segudang manfaat dan kegunaan yang dimiliki oleh database maka seharusnya semua
perusahaan yang baik Para pengusaha kecil terutama perusahaan besar memiliki
database dibangun dengan desain yang baik. Ditambah dengan penggunaan teknologi
jaringan komputer, manfaat dari database ini akan semakin besar. Penggunaan
database di teknologi jaringan komputer yang sama telah banyak digunakan oleh
berbagai Perusahaan, misalnya, hanya bank-bank yang memiliki cabang di setiap
kota. Bank Perusahaan hanya memiliki database yang disimpan pada server pusat,
sedangkan cabang terhubung melalui jaringan komputer untuk mengakses database
yang terletak di pusat.
Jenis-Jenis
Pemakaian Basis Data
Berikut ini
terdapat beberapa jenis-jenis pemakaian basis data, terdiri atas:
1.
Programmer Aplikasi (PA)
Adalah
profesional komputer yang berinteraksi dengan sistem lewat DML yang dibuat
dengan bahasa C, Cobol dan lainnya. Program program yang dibuat disebut sebagai
program aplikasi, misalnya untuk perbankan, administrasi, akuntansi dan lain
lain. Syntax DML berbeda dengan syntax bahasa komputer umumnya.
2.
Casual User (sepintas lalu, tidak tetap)
Pemakai yang
telah berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tetapi
memakai bahasa query. Setiap Query akan mengajukan ke query processor yang
mengambil dari perintah DML.
3.
Naive User
Pemakai yang
tidak berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tinggal
menjalankan satu menu dan memilih proses yang telah ada atau telah dibuat
sebelumnya oleh programmer.
4.
Specialized User
Pemakai
khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka data processing
yang tradisional. Aplikasi tersebut diantaranya adalah Computer Aided Design
System, Knowledge Base, Expert System, sistem yang menyimpan data dalam bentuk
data yang komplek misalnya data grafik, data audio.
5.
Optional Software
Perangkat
lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
Tahapan desain
Basis Data
Desain
database merupakan upaya untuk membangun database dalam lingkungan bisnis.
untuk membangun database ada langkah-langkah Sebagai berikut :
- Database perencanaan
- Mendefinisikan sistem
- Analisis dan kebutuhan mengumpulkan
- Desain database
- Aplikasi desain
- Membuat prototipe
- Pelaksanaan
- Konversi data
- Pemeriksaa
- Pemeliharaan operasional
Dilihat dari jenisnya, database dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Database
flat-file
Database
flat-file sangat ideal untuk data kecil dan dapat diubah dengan mudah. Pada
dasarnya, mereka terdiri dari satu set string dalam satu atau lebih file yang
bisa diurai untuk informasi yang disimpan. Database datar-file yang digunakan
untuk menyimpan daftar atau data sederhana dan dalam jumlah kecil. Database flat-file akan menjadi sangat rumit ketika digunakan
untuk menyimpan data dengan struktur yang kompleks meskipun juga memungkinkan
untuk menyimpan data tersebut. salah satu masalah dengan menggunakan jenis data
base rentan terhadap korupsi data akibat tidak adanya penguncian terpasang bila
data yang digunakan atau dimodifikasi.
2. Database
relasional
Database ini
memiliki lebih logis struktur terkait sarana penyimpanan. kata “relasional”
berasal dari fakta bahwa tabel dalam database dapat dihubungkan ke salah satu
lainnya. Database relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi, setiap
tabel terdiri dari baris (tuple) dan kolom (atribut). Untuk menciptakan
hubungan antara dua atau lebih tabel, gunakan kunci (atribut key) yang
merupakan kunci utama dalam satu meja dan kunci asing di meja lain. Saat ini,
database relasional menjadi pilihan karena keunggulannya. Beberapa kelemahan
yang mungkin dirasakan ke database Tipe ini lebih sulit untuk pelaksanaan
sejumlah besar data dengan tingkat kerumitan tinggi dan proses pencarian
informasi lebih lambat karena kebutuhan untuk menghubungkan tabel di muka maju
jika data tersebar di beberapa tabel.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar